Untuk Direnungkan

....Apabila beliau sampai pada ayat yang mengandung tasbih, beliau bertasbih. Apabila sampai pada ayat yang mengandung permintaan, beliau meminta (berdoa). Dan apabila sampai pada ayat yang mengandung perlindungan, beliau berta'awwudz (memohon perlindungan).(Riwayat Imam Muslim di dalam kitab Shohihnya) Hadits dari sahabat Hudzaifah ibnu Yaman. Dari Kitab Al Adzkar Imam Nawawi Rohimahulloh. Dalam subbab "Hal yang harus dilakukan setelah membaca ayat rahmat dan ayat azab"

Saturday, March 31, 2012

Exit "Night", Enter Light

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًاۚ  فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ    

(17) Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿١٨﴾

(18) Mereka tuli, bisu dan buta maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).

Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Engkau telah berfirman

وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ ﴿٤٣﴾

(29:43) Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

Karena itu, jadikanlah kami termasuk yang berilmu
Kemudian karuniailah kami kefahaman
Lalu jadikanlah kami termasuk yang membenarkan
Keluarkanlah Kami dari kegelapan
Masukkanlah kami ke dalam golongan yang mendapat cahayaMu
Ridhoilah kami untuk dapat melihat ayat-ayatMu
Mendengarkan ajaran-ajaranMu, memahami petunjukMu
Jadikan kami mampu kembali ke jalan yang benar
Karunialah kami cinta kepadaMu, mengakui keagunganMu,meyakini janji-janjiMu
Aamiin

Gunakan Modalmu

أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ                                                                                                                                             

(16) Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.

Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Kami memohon kepadaMu dengan NamaMu Al Hafidz
Wahai yang Maha Menjaga,
Jagalah kami dari kerugian di dunia dan di akhirat
Jadikanlah kami termasuk hambaMu yang beruntung
Jangan jadikan kami termasuk mereka, yang kesesatan telah jauh merasuk jiwa mereka
Jangan jadikan kami termasuk mereka  orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk

Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Kami memohon kepadaMu dengan NamaMu Al Haadi
Wahai yang Maha Memberi petunjuk,
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus
Tunjukkanlah kepada kami arah mana yang harus kami tempuh
Tunjukkanlah kepada kami, yang benar itu benar
Karuniailah kami menempuh jalan kebenaran

Yaa Fattahu Yaa ‘Aliim
Jadikan kami termasuk mereka yang dapat menggunakan modal Fitrah kesucian
Ijinkan kami mengembangkannya untuk amal kebaikan
Berikan kami sebesar besar keuntungan
Jadikan kami termasuk yang melakukan kebaikan dengan keikhlasan
Jadikan kami termasuk yang berpengetahuan lagi mengamalkan
Aamiin 

Friday, March 30, 2012

Terpukau Gemerlap Dunia, Tertipu Angan-Angan Palsu



وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ ﴿١٤﴾
(14) And when they meet those who believe, they say: "We believe," but when they are alone with their Shayatin (devils - polytheists, hypocrites), they say: "Truly, we are with you; verily, we were but mocking."

اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ ﴿١٥﴾
(15) Allah mocks at them and gives them increase in their wrong-doing to wander blindly.

Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Kami memohon kepadaMu
dengan Nama-NamaMu yang terindah
Nama Yang Engkau Ajarkan pada salah seorang makhlukMu
atau Nama yang Engkau Pilih dalam ilmu ghoib di sisiMu
Jadikan AlQuran Penyejuk hati dan jiwa kami
Penyembuh sakit kami, Penerang jalan hidup kami

ingatkan kami jika kami salah dan lupa
jangan biarkan kami terpukau gemerlap dunia
tertipu oleh angan-angan palsu
Perlakukan kami di dunia dan di akhirat
Sesuai dengan sifat-sifatMu yang mulia
Dengan sifatMu yang Maha Kasih
dengan sifatMu yang Maha Lembut
jangan perlakukan kami sesuai perilaku kami
Yaa Allah Yaa Rohman Yaa Rohiim
Yaa Lathif Yaa Lathif  Yaa Lathif
Ampuni kami yang pernah berbuat kedurhakaan,
Ampuni kami yang pernah mengajak kepada kedurhakaan
Jagalah kami dari mengikuti jalan setan
Dekatkanlah kami kepada RahmatMu

Yaa Allah, Sesungguhnya Engkau telah mengajarkan di dalam Al Quran
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman” QS al Hajj:38
karena itu, masukkan kami kedalam golongan orang-orang beriman
dan Jadilah pembela kami di dunia dan di akhirat
Jauhkan kami dari kedzoliman

Aamiin


Tidak Bodoh Secara Akademis, Tapi Bodoh dalam Cara Hidup


وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَـٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ ﴿١٣﴾

(13) And when it is said to them (hypocrites): "Believe as the people (followers of Muhammad صلى الله عليه وسلم, Al-Ansar and Al-Muhajirun) have believed," they say: "Shall we believe as the fools have believed?" Verily, they are the fools, but they know not.




Apabila seseorang bermaksud memberi nasihat dan arahan kepada mereka dengan mengatakan, "Terimalah sebagaimana mestinya, hendaknya kalian beriman secara ikhlas sebagaimana iman manusia- manusia sempurna yang telah menyambut seruan akal," orang-orang munafik itu mengejek, mencemooh dan menjawab, "Tidaklah pantas diri kami ini menjadi pengikut orang-orang bodoh dan lemah akal." Maka Allah membalas kecerobohan itu dengan menunjukkan bahwa hanya mereka sajalah orang-orang yang bodoh dan dungu, akan tetapi mereka tidak mengerti secara yakin bahwa kebodohan dan keterbatasan pengetahuan itu hanya ada pada mereka dan dalam diri mereka. (13) Quraish Shihab
Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Segala Puji Bagimu yang telah mengutus RasulMu untuk menyampaikan ajaran-ajaranMu
Karuniailah kami untuk dapat mengikuti sunnah sunnah beliau
jadikan kami termasuk yang mengindahkan seruan untuk beriman
Ampunilah dosa-dosa kami
Dosa dosa saudara saudara kami yang telah mendahului dalam beriman
dari kaum ansor dan muhajirin
para tabiin dan tabiittabiin
serta ulama ulama pengikut mereka
Tunjukilah kami jalan yang lurus
sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
dari para nabi, para Rasul, Para siddiqiin
masukkan kami ke dalam surgaMu bersama-sama mereka


Ajarilah kami ilmu yang bermanfaat
bagi kehidupan di dunia dan di akhirat
Jangan jadikan kami termasuk yang gemar bermaksiat
Jauhkan kami dari kebodohan
Kebodohan dalam menjalani hidup
Kebodohan karena tidak megindahkan peringatan
tidak sesuainya tingkah laku kami dengan yang Engkau ajarkan
'Yaa Rohmaan Yaa Rohmaan Yaa Rohmaan Yaa Rohmaan

 

Thursday, March 29, 2012

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (1)


Ningxia Hui, Provinsi Muslim di Cina



Cina memiliki luas 9,5 juta meter persegi dan merupakan negara terluas ketiga di dunia, setelah Rusia dan Kanada. Menurut sensus 2010, penduduknya 1,34 miliar terdiri dari 56 suku, suku terbesar adalah Han. Nah, dari penduduk sebanyak itu, 20 juta di antaranya beragama Islam yang mayoritas dipeluk etnis Hui.
Selain memiliki 23 provinsi, negeri raksasa itu juga memiliki 5 daerah otonomi yang berpenduduk etnis minoritas yaitu Xinjiang, Tibet, Mongolia Dalam, Guangxi, dan Ningxia Hui.
Sekitar 34% dari 6,32 juta warga daerah Ningxia Hui — kawasan terbesar di China yang dihuni suku Hui –  beragama Islam. “Ningxia disebut provinsi Muslim di China,” kata Haji Yusuf Suyang, Rektor Sekolah Tinggi Islam Ningxia, saat menerima wartawan detikcom, Kompas, The Jakarta Post, LKBN Antara, dan TVRI, di kampusnya di Yinchuan, ibukota Ningxian, Jumat (16/3/2012). Kunjungan ini difasilitasi oleh Kemlu China, dalam rangka menyambut kedatangan Presiden SBY pada 22-24 Maret nanti.
Partai Komunis China yang berkuasa mengakui 5 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Tao dan Buddha. “Sejak Tiongkok berdiri, kepentingan Muslim dilindungi dan sudah masuk dalam UUD. Meski China negeri non-muslim, tapi kepentingan Muslim dilindungi pemerintah pusat dan lokal,” kata Haji Yusuf Suyang.
Sekolah yang dipimpinnya tersebut berada di bawah pemerintah pusat namun dikelola oleh pemerintah daerah setempat. Sekolah itu juga didukung oleh organisasi Islam dunia, seperti Bank Pembangunan Islam.
Sekolah bertugas mencetak tokoh-tokoh Muslim untuk membangun Muslim yang lain. “Lulusan dari sekolah ini akan ditugaskan di berbagai masjid,” ujarnya.
Pemerintah pusat dan lokal secara berkala menggelontorkan dana kepada sekolah itu, termasuk menggaji para pengajar dan staf. Sekolah tersebut juga bekerja sama dengan institusi pendidikan asing, seperti Mesir dan Malaysia. “Kerja sama dengan Indonesia belum ada,” ujarnya.
Sekolah tersebut hanya menerima mahasiswa pria, sedangkan bila ada wanita yang tertarik belajar Islam, maka bisa melanjutkan ke Universitas Ningxia yang memiliki jurusan agama Islam. “Dua saudara perempuan saya juga belajar di sana,” kata Haji Yusuf Suyang.



Muslim setempat, kata dia, memiliki nama Islam selain nama China. Nama Islam itu lazimnya diberikan oleh imam masjid kepada bayi yang baru lahir. Misalnya Suyang yang mendapat nama Islam, Yusuf. Nama Islam diletakkan di depan, lalu disambung nama China.
Terkait pertumbuhan Muslim di Ningxia, Yusuf Suyang menceritakan, ketika RRT berdiri pada 1949, jumlah warga Ningxia 750 ribu orang dan sebanyak 400 ribu di antaranya beragama Islam. Ketika Ningxia Hui menjadi daerah otonomi pada 1958, jumlah penduduknya menjadi 1,5 juta. Sekarang, jumlah penduduk 6,3 juta dan 2,2 di antaranya Muslim (34%). “Jadi pemeluknya naik 3 kali lipat,” ujarnya.



Yusuf Suyang juga mengajak wartawan memasuki sebuah kelas yang tengah belajar dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Arab. Sang dosen lalu menyuruh seorang mahasiswa unjuk kebolehan dengan membaca buku dalam bahasa Arab. Mahasiswa lainnya disuruh membaca Alquran. Mereka membaca dengan lancar.
Wakil Dirjen Hubungan Luar Negeri Ningxia Hui, Zhang Yexing, di tempat terpisah, menyatakan, sebagai daerah otonomi etnis minoritas, Ningxia Hui memiliki kebijakan yang harus disesuaikan dengan kebiasaan dan kebudayaan etnis minoritas tersebut, dalam hal ini suku Hui yang Muslim.
Di China, 9 persen penduduk adalah etnis minoritas (sisanya etnis Han). Meski hanya 9 persen, namun itu cukup besar karena China memiliki penduduk yang besar. Pemerintah China memperhatikan keharmonisan. Etnis minoritas justru menikmati kebijakan yang lebih menguntungkan dibanding etnis Han,” paparnya.
Pejabat di daerah otonomi tersebut, harus berasal dari etnis minoritas tersebut. Misalnya saja, Ketua Daerah Otonomi Ningxua Hui (setara gubernur), beragama Islam. Demikian juga Walikota Yinchuan, ibukota Ningxia Hui, juga beragama Islam.
Region seluas 66.400 meter persegi ini memiliki musim dingin yang panjang yaitu 6 bulan. Hawa terdingin pada bulan Januari berkisar minus 10 derajat Celcius dan terhangat 24 derajat Celcius. Meski dingin, angin terasa kering yang membawa debu-debu dari gurun pasir.
Kami memiliki 4.000 masjid. Jadi kalau Muslim Indonesia ke sini, silakan salat dengan leluasa,” undang Zhang sembari tersenyum. (detikNews).*




The Story of a Jew Who Islamized Millions Of People



REPUBLIKA.CO.ID, Jad adalah seorang pria keturunan Yahudi. Di pertengahan hidupnya, ia memeluk agama Islam. Setelah bersyahadat, ia mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani.

Jad pun memutuskan hidupnya untuk berkhidmat dalam dakwah Islamiyah. Dia berdakwah ke negara-negara Afrika dan berhasil mengislamkan jutaan orang.

Sejatinya, Ibunda Jadullah adalah Yahudi fanatik, seorang dosen di salah satu lembaga tinggi. Namun di tahun 2005, dua tahun setelah kematian Jadullah, ibunya memeluk agama Islam.

Ibunda Jadullah menuturkan, putranya menghabiskan usianya dengan berdakwah. Dia mengaku telah melakukan beragam cara untuk mengembalikan putranya pada agama Yahudi. Namun, selalu gagal.

''Mengapa seorang Ibrahim yang tidak berpendidikan dapat mengislamkan putraku,'' ujar sang ibu terheran-heran. Sedangkan dia yang berpendidikan tinggi tak mampu menarik hati putranya sendiri kepada agama Yahudi.
Kisah Jad dan Ibrahim

Lima puluh tahun lalu di Prancis, Jad bertetangga dengan seorang pria Turki berusia 50 tahun. Pria tersebut bernama Ibrahim. Ia memiliki toko makanan yang letaknya di dekat apartemen tempat keluarga Jad tinggal. Saat itu usia Jad baru tujuh tahun.

Jad seringkali membeli kebutuhan rumah tangga di toko Ibrahim. Setiap kali akan meninggalkan toko, Jad selalu mengambil coklat di toko Ibrahim tanpa izin alias mencuri.

Pada suatu hari, Jad lupa tak mengambil coklat seperti biasa. Tiba-tiba, Ibrahim memanggilnya dan berkata bahwa Jad melupakan coklatnya. Tentu saja Jad sangat terkejut, karena ternyata selama ini Ibrahim mengetahui coklatnya dicuri. Jad tak pernah menyadari hal tersebut, dia pun kemudian meminta maaf dan takut Ibrahim akan melaporkan kenakalannya pada orang tua Jad.

"Tak apa. Yang penting kamu berjanji tidak akan mengambil apapun tanpa izin. Lalu, setiap kali kamu keluar dari sini, ambillah cokelat, itu semua milikmu!" ujar Ibrahim. Jad pun sangat gembira.

Waktu berlalu, tahun berubah. Ibrahim yang seorang Muslim  menjadi seorang teman bahkan seperti ayah bagi Jad, si anak Yahudi. Sudah menjadi kebiasaan Jad, dia akan berkonsultasi pada Ibrahim setiap kali menghadapi masalah.

Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengeluarkan sebuah buku dari laci lemari, memberikannya pada Jad dan menyuruhnya membuka buku tersebut secara acak. Saat Jad membukanya, Ibrahim kemudian membaca dua lembar dari buku tersebut kepada Jad dan memberikan saran dan solusi untuk masalah Jad. Hal tersebut terus terjadi.

Hingga berlalu 14 tahun, Jad telah menjadi seorang pemuda tampan berusia 24 tahun. Sementara Ibrahim telah berusia 67 tahun.

Hari kematian Ibrahim pun tiba. Namun sebelum meninggal, dia telah menyiapkan kotak berisi buku yang selalu dia baca acapkali Jad berkonsultasi. Ibrahim menitipkannya kepada anak-anaknya untuk diberikan kepada Jad sebagai sebuah hadiah.

Mendengar kematian Ibrahim, Jad sangat berduka dan hatinya begitu terguncang. Karena selama ini, Ibrahim satu-satunya teman sejati bagi Jad, yang selalu memberikan solusi atas semua masalah yang dihadapinya.

Selama 17 tahun, Ibrahim selalu mempelakukan Jad dengan baik. Dia tak pernah memanggil Jad dengan "Hei Yahudi" atau "Hei kafir" bahkan Ibrahim pun tak pernah mengajak Jad kepada agama Islam.



Hari berlalu, setiap kali tertimpa masalah, dia selalu teringat Ibrahim. Jad pun kemudian mencoba membuka halaman buku pemberian Ibrahim. Namun, buku tersebut berbahasa arab, Jad tak bisa membacanya. Ia pun pergi menemui salah satu temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad meminta temannya tersebut untuk membaca dua lembar dari buku tersebut. Persis seperti apa yang biasa Ibrahim lakukan untuk Jad.

Teman Jad pun kemudian membaca dan menjelaskan arti dua lembar dari buku yang dia baca kepada Jad. Ternyata, apa yang dibaca sangat pas pada masalah yang tengah dihadapi Jad. Temannya pun memberikan solusi untuk masalah Jad.

Rasa keingin tahuannya terhadap buku itu pun tak bisa lagi dibendung. Ia pun menanyakan pada kawannnya, "Buku apakah ini?" tanyanya. Temannya pun menjawab, "Ini adalah Alquran, kitab suci umat Isam," ujarnya.

Jad tak percaya sekaligus merasa kagum. Jad pun kembali bertanya, "Bagaimana cara menjadi seorang Muslim?"

Temannya menjawab, "Dengan mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat." Kemudian, Jad pun memeluk agama Islam.

Setelah menjadi Muslim, Jad mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani. Nama tersebut diambil sebagai ungkapan penghormatan kepada Al-Qur'an yang begitu istimewa dan mampu menjawab semua permasalahan hidupnya selama ini.

Sejak itu, Jad memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupya untuk menyebarkan ajaran yang ada pada Alquran.

Suatu hari, Jadullah membuka halaman Alquran pemberian Ibrahim dan menemukan sebuah lembaran. Lembaran tersebut bergambar peta dunia, ditandatangani Ibrahim dan bertuliskan ayat An-Nahl 125.

"Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik..." Jad pun kemudian yakin bahwa lembaran tersebut merupakan keinginan Ibrahim untuk dilaksanakan oleh Jad.

Jadullah pun meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas penduduk negara tersebut beragama Kristen.

Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia Islamkan.
Subhanallah.





Redaktur:Heri Ruslan
Reporter: Afriza Hanifa

Yaa Hadii Yaa 'Aliimu Yaa Khobiiru Yaa Mubiin
Yaa Allah Yang Meguasai hati
Yang menguasai alam raya ini
Angkatlah derajat kami dengan Al Quram 'Adziim (yang agung)
jadikan kami manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain
berkahi dan Tunjukilah kami dengan ayat dan peringatan yang penuh hikmah(bil ayati wa dzikril hakiim)
Kami memohon kepadaMu dengan doa nabiMu Ibrohiim
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
kami memohon ampun dengan doa nabiMu Ibrohiim
 وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang
Aamiin






From Trouble Maker to Peace Maker


Surat Al-Baqarah (The Cow) - سورة البقرة                                                           

بسم الله الرحمن الرحيم

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

Muhsin Khan
And when it is said to them: "Make not mischief on the earth," they say: "We are only peacemakers."
Indonesian
Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".



أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ

Muhsin Khan
Verily! They are the ones who make mischief, but they perceive not.
Indonesian
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

 Apabila salah seorang yang telah diberi petunjuk oleh Allah berkata kapada orang-orang munafik, "Janganlah kalian berbuat kerusakan di atas bumi dengan menghalang-halangi orang yang berjuang di jalan Allah, menyebarkan fitnah dan memicu api peperangan," mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari perusakan. Mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang melakukan perbaikan." Itu semua adalah akibat rasa bangga diri mereka yang berlebihan. (11)Ingat dan waspadalah kalian, wahai orang-orang yang beriman, bahwa mereka itulah sebenarnya yang berbuat kerusakan, akan tetapi mereka tidak menyadarinya karena rasa bangga atas diri sendiri, juga akibat buruk yang akan menimpa mereka oleh sebab kemunafikan. (12) Terjemah Quraish Shihab

Wahai diri ini
Apakah Engkau termasuk yang beriman
ataukah tanpa sadar ternyata dirimu golongan berbuat kerusakan?

Yaa Haadi Yaa 'Aliim Yaa Khobiiru Yaa Mubiin
Berilah petunjuk kepada Kami,
Tunjukkan kepada Kami yang benar itu benar
lalu karuniai kami untuk mengikutinya
Tunjukkan kepada Kami yang salah itu salah
lalu karuniai kami untuk menjauhinya
Maha Suci Engkau, todak ada bagi kami ilmu
selain yang telah Engkau ajarkan bagi kami
Engkau Maha Mengetahui apa yang kami kerjakan
Maafkanlah kesalahan kami
Engkau mengetahui kebutuhan-kebutuhan kami
Maka karuniailah kami
Sesungguhnya kami membutuhkanMu setiap saat
hindarkan kami dari jalan tersesat
Jadikan kami termasuk hambaMu yang menginginkan dan melakukan perbaikan
Jauhkan kami dari berbuat kerusakan
Jagalah kami dari rasa berbangga diri
berikan kami antibodi untuk penyakit munafik yang menghancurkan diri

Aamiin







Terhindar dari Penyakit Kronis

Surat Al-Baqarah (The Cow) - سورة البقرة                                                           

بسم الله الرحمن الرحيم





8  
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ

Sahih International
And of the people are some who say, "We believe in Allah and the Last Day," but they are not believers.
Indonesian
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.


9  
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ



Sahih International
They [think to] deceive Allah and those who believe, but they deceive not except themselves and perceive [it] not.
Indonesian
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.


10
فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ




Sahih International
In their hearts is disease, so Allah has increased their disease; and for them is a painful punishment because they [habitually] used to lie.
Indonesian
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ ، وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ ، وَلِسَانِي مِنَ الْكَذِبِ ، وَعَيْنِي مِنَ الْخِيَانَةِ ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ " .
“Wahai Allah bersihkanlah hatiku dari nifaq, (bersihkanlah) amalku dari riya, (bersihkanlah) lisanku dari dusta, (bersihkanlah) mataku dari pengkhianatan. Sesungguhnya Engkau mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan didalam dada.” (HR. Hakim (2/227), al Khotib (5/267), ad Dailamiy (1/478 No. 1953). Hadits ini juga dikeluarkan oleh ar Rafi’I (2/301). Al Munawiy (2/143) mengatakan bahwa al Iraqiy mengatakan bahwa sanadnya lemah)



Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Engkaulah yang mengetahu keadaan kami
bagimu segala Puji
Hanya kepadaMU kami memohon pertolongan
Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Kami memohon kepadaMu dengan doa yang dimohonkan oleh NabiMu Muhammad SAW.
Kami berlindung dari segala keburukan yang NabiMu Muhammad SAW berlindung kepadaMu darinya
Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Kami berlindung kepadaMu dari penyakit munafik
Kami berlindung kepadaMu dari sifat-siat kaum munafik
Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim
Engkau telah mengajarkan kepada kami
Melalui sabda Nabimu maupun AlQuran yang suci
Bahwa orang yang munafik itu:
Mengerjakan sholat dengan malas
Sangat sedikit mengingatMu
Malas mengerjakan sholat isya dan subuh maupun asar
jika berbicara berdusta
jika berjanji mengingkari
jika dipercaya berkhianat
Kami berlindung kepadaMu dari semua keburukan itu
Tidak ada yang dapat melindungi kami selain Engkau
Yaa Hafidz Yaa Nashir Yaa Wakiil Yaa Allah
Jagalah Kami, Tolonglah kami, Cukupkanlah keperluan kami

Wednesday, March 28, 2012

Perjuangan Soedirman Moentari, Mengajarkan Islam di Suriname





REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebanyakan orang Jawa Suriname tidak menguasai Bahasa Indonesia. Keturunan buruh Jawa yang diangkut Belanda ke Suriname sekitar 130 tahun lalu ini, terutama generasi tuanya, masih bisa berbahasa Jawa.

Perkenalkan: Soedirman Moentari merupakan pengecualian. Salah satu dari sedikit orang Jawa Suriname yang sangat pandai berbahasa Indonesia. Dan ia juga religius. Sebelum bertolak ke Belanda, generasi ketiga buruh kontrak Jawa ini sempat belajar Bahasa Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paramaribo.

Ketika masih tinggal di Suriname, Soedirman yang sekarang bermukim di Belanda, aktif di sebuah yayasan Islam di negara Amerika Latin itu. Pada tahun 1999 ia ke Belanda untuk naik haji, karena unruk berangkat langsung dari Suriname ke Arab Saudi banyak kesulitan.

Pulang dari Mekkah, Soedirman tidak langsung ke Suriname dan malah menetap di negeri kincir angin ini. "Rencananya dua tahun, tapi sampai sekarang saya masih di sini, " katanya sambil ketawa.

Berkat doa, tambah Soedirman, ia akhirnya bisa bekerja sebagai dosen biologi di sebuah sekolah menengah Islam di Rotterdam. Sekolah ini bernama Islamitische Schoolgemeenschap Ibn Chaldoun.

Untuk bisa mengajar bilogi di sekolah itu, insinyur peternakan jebolan Universitas Wageningen ini, harus melanjutkan studinya.  "Pada 2002 saya akhirnya meraih ijazah Master of Sciense biologi di Universitas Leiden, " kata Soedirman.

Sejak di Suriname Soedirman Moentari aktif menulis mata pelajaran agama Islam dalam bahasa Belanda. Bahan-bahannya banyak ia ambil dari Indonesia. "Karena anak-anak kami di Suriname dan di Nederland (Belanda, red) nggak bisa lagi bahasa Jawa, " katanya.

Menariknya Ustaz Soedirman ini memberi khotbah di masjid Suriname dalam dua bahasa yaitu Belanda dan Jawa. Bahasa Jawa untuk generasi tua dan bahasa Belanda untuk generasi muda. Tapi meski pintar berbahasa Indonesia, Soedirman belum sempat ke Indonesia.
Redaktur: Stevy Maradona
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...