Untuk Direnungkan

....Apabila beliau sampai pada ayat yang mengandung tasbih, beliau bertasbih. Apabila sampai pada ayat yang mengandung permintaan, beliau meminta (berdoa). Dan apabila sampai pada ayat yang mengandung perlindungan, beliau berta'awwudz (memohon perlindungan).(Riwayat Imam Muslim di dalam kitab Shohihnya) Hadits dari sahabat Hudzaifah ibnu Yaman. Dari Kitab Al Adzkar Imam Nawawi Rohimahulloh. Dalam subbab "Hal yang harus dilakukan setelah membaca ayat rahmat dan ayat azab"

Tuesday, November 13, 2012

Pengakuan dan Harapan



1/ Terutama dari kalangan penyair dan sufi, banyak kita jumpai munajat yang berisi pengakuan dan sekaligus harapan…

2/ seperti munajatnya Abu Nuwas yang mengakui ketidak pantasannya menghuni sorga Firdaus; tentu karena merasa banyak dosa ...

3/ Harapannya Tuhan akan mengampuni dosa2nya. Penyair Mesir Ahmad Rami menerjemahkan Rubaiat-nya Omar Khayyam yang dinyanyikan …

4/ oleh penyanyi legendaris Om Kolthoum, a.l berisi munajat Omar : "In lam akun akhlastu fï thã'atiK fainnanï athma'u fï rahmatiK/

5/ Wainnamã yasyfa'unï annanï qad isytu lã usyriku fï wahdatiK." "Kalau pun aku tidak tulus di dalam mentaatiMu, aku masih berharap..

6/ akan belas-kasihanMu/ Yang kuharapkan menolongku: aku telah hidup tanpa menyekutukan keesaanMu."

7/ Penyair sufi atau Sufi penyair Ahmad Badawi bermunajat: "Ilahï, tub wajud warham ubaidan/ minal auzãri madma'uhu yasiil/

8/ Ilahï tsaubu jismï danasathu/ dzunübun himluhã Abadan tsaqïl" "Tuhanku, ampunilah, bermurahlah, dan kasihanilah hamba kecil ini/

9/ yang karena dosa2nya, airmatanya terus mengalir/ Tuhanku, pakaian badanku telah dinodai selamanya oleh dosa2 yang berat sekali."

10/ Imam Busyeiry, Penyair madah yang terkenal dengan Kasidah Burdahnya, setelah panjang lebar mengakui dosa2nya di waktu muda,

11/ menyatakan pengharapannya yang sangat menarik: "La'alla rahmata Rabbï hïna yaqsimuhã/ ta'tï 'alã hasabil 'ishyãni fil qisami."

12/ "Semoga rahmat Tuhan saat dibagi kelak, pembagiannya disesuaikan dosa2." Maksudnya, yg dosanya banyak mendapat rahmat banyak.

13/ Penyair masyhur kita Chairil Anwar, dalam sajaknya , bermunajat: "Tuhanku// aku hilang bentuk/remuk//Tuhanku/ aku mengembara …

14/ di negeri asing// Tuhanku/ di pintumu aku mengetuk/ aku tidak bisa berpaling. Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bahri…

15/ yang pernah dijuluki Penyair Bir (Bandingkan dg Abu Nuwas yang dijuluki Penyair Anggur), dalam puisinya IDUL FITRI, bermunajat:

16/ "O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini/ ngebut/ di jalan lurus/ Jangan Kau depakkan lagi aku ke trotoir/ tempat usia lalaiku …

17/ menenggak arak di warung dunia/ Kini biarkan aku menenggak arak cahayaMu/ di ujung sisa usia."





syiiran (syair) berbahasa Jawa...KH. Ali Maksum Krapyak Yogja

dari twitter --->


1/ Muhammad Iqbal, pujangga dan penyair besar Urdu (India/Pakistan), menulis kasidah "Shikwa O Jawab E Shikwa" semacam percakapan jiwa.

2/ Ternyata ada syiiran (syair) berbahasa Jawa semacam itu meski lebih sederhana, dari kiaiku, KH. Ali Maksum Krapyak Yogja, rahimahullah.

3/ Ini syiiran itu: Awak, awak, wangsulana pitakonku marang sira/ Saka ngendi sira iku menyang endi tujuanmu?

4/ Badan, badan, jawablah pertanyaanku kepadamu/ Dari mana engkau datang kemana tujuanmu?

5/ Mula coba wangsulana jawaben kelawan cetha/ Aneng endi urip ira saiki sedina-dina?

6/ Kula gesang tanpa nyana kula mboten gadah seja/ Mung kersane Kang Kuwasa gesang kula mung saderma.

7/ Hamba hidup tanpa mengira, hamba tidak punya arah/ hanya kehendak Yang Maha Kuasa, hamba hanya menerima.

8/ Gesang kula sakmenika inggih wonten ngalam donya/ Donya ngalam keramean isine apus-apusan.

9/ Hidup hamba sekarang ini ya di alam dunia/ Dunia alam keramaian isinya tipu-tipuan.

10/ Yen sampun dumugi mangsa nuli sowan Kang Kuwasa/ Siang dalu sinten nyana jer manungsa mung saderma.

11/ Bila sudah sampai waktunya kembali menghadap Yang Kuasa/ siang atau malam siapa mengira, manusia tinggal menerima.









Pascagempa, Islam Berkembang di Haiti (1)

REPUBLIKA.CO.ID, Gempa hebat yang menewaskan sekitar 300 ribu orang sekitar dua tahun lalu membuat Haiti kebanjiran bantuan dari negara Muslim.

Hal ini pula yang membuat perkembangan Islam di Haiti beberapa tahun terakhir ini begitu cemerlang.

Presenter televisi lokal Haiti yang kini telah menjadi mualaf, Kishner Billy, menyatakan dibandingkan relawan non-Muslim, jumlah relawan Muslim lebih banyak. "Dari para relawan Muslim inilah kemudian penduduk Haiti mengenal Islam," katanya.

Islam, menurutnya, mampu memberikan kekuatan bagi penduduk Haiti yang hampir kehilangan semuanya akibat bencana tersebut. Pendapat itu diamini oleh Darlene Derosier.

Perempuan yang bekerja sebagai guru ini kehilangan rumah dan suaminya akibat gempa. Dia pun didera trauma yang tak terperi. Dia dan dua orang anak perempuannya harus tinggal di tenda pengungsian berimpitan dengan ribuan korban gempa lainnya.

Namun, kesengsaraan itu mampu dihadapinya dengan tegar. "Agama membuat saya bisa bertahan," tuturnya. Agama yang dianutnya bukan Katolik, Protestan, ataupun kepercayaan Voodoo yang banyak dianut oleh penduduk negeri ini.

Darlene memutuskan untuk memeluk Islam tak berapa lama setelah bencana tersebut terjadi. Islam, menurut Darlene, tak hanya membuatnya bisa bertahan secara emosional, namun juga dari penyakit yang kerap diderita oleh para pengungsi.

"Islam mewajibkan penganutnya untuk memiliki disiplin diri yang tinggi dan sangat memerhatikan pendidikan serta kebersihan," ujarnya. Ajaran inilah yang membuat banyak pengungsi Muslim terhindar dari penyakit kolera.

Padahal, berdasarkan data, sebanyak 600 ribu pengungsi menderita penyakit kulit yang disebabkan kondisi air yang tidak bersih. Sementara 7.500 orang lainnya tewas oleh penyakit itu. sumber

Alhamdulillah...
semoga bisa berkunjung ke negeri Haiti
Subhanallah...
keihlasan hati para relawan mengetuk hati korban hingga mereka beriman

Masya Allah..
kapan diri ini bisa ikut andil dalam menyebarkan kebaikan:)

Mengatur Fokus, Mengelola Kehidupan

Ada sebuah kutipan yang mengatakan, "what you focus on expands". Apa yang menjadi pusat perhatian kita akan berkembang.
Sebut saja rasa syukur. Ketika kita bersyukur, kita berfokus pada hal-hal yang kita miliki, nikmat dan kemudahan yang kita terima. Pada saat itulah kenikmatan yang kita rasakan bertambah, rasanya tidak habis-habisnya nikmat yang kita temui. Semakin kita bersyukur, semakin banyak nikmat yang kita rasakan. Sebaliknya, berfokus pada apa yang tidak kita miliki akan membuat kita selalu merasa kurang. Kita pun jadi lupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Dalam Al-Qur'an pun disebutkan:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim: 7).
Saat kita berfokus pada masalah atau rintangan yang ada, hal itu membuat hidup terasa berat dan sulit. Masalah yang ada bertahan lama, sementara masalah-masalah lain ikut berdatangan. Semakin kita berfokus pada kesulitan dalam mencapai sebuah tujuan, semakin banyak kesulitan lain yang turut bermunculan, menjadi alasan demi alasan mengapa kita tak bisa sampai pada tujuan itu.
Namun, kalau kita berfokus pada solusi, berbagai cara dan jalan keluar pun berkeliaran dalam pikiran. Hal-hal yang takkan terpikirkan bila kita terus merenungi masalahnya saja.
Apabila kita berfokus pada kebaikan orang lain, kita akan lebih menghargai orang itu dan melihat semakin banyak kebaikan dari dirinya. Jika kita berfokus pada kelebihan yang kita miliki, pada kebaikan yang bisa kita berikan, kita akan menemukan di mana kita dapat menjadi paling bermanfaat dan mengembangkan kelebihan itu untuk kebaikan banyak orang. Berfokus pada hal yang bisa kita ubah membantu kita untuk menciptakan lebih banyak perubahan, ketimbang hanya membiarkan hal-hal yang tidak dapat kita ubah membuat kita tertekan.
Sometimes we focus so much on what we don't have that we fail to see, appreciate, and use what we do have. (Jeff Dixon).
It is during our darkest moments that we must focus to see the light. (Aristotle).
Memfokuskan setiap tindakan kita untuk kebaikan dan manfaat, sebagai bentuk ibadah kepada Sang Pencipta, membantu kita menjalani tiap saat dalam hidup ini dengan penuh kesadaran. Setiap pekerjaan yang kita lakukan, karya yang kita ciptakan, keahlian yang kita latih, akan menghasilkan wawasan serta manfaat yang terus berkembang bagi diri dan sekitar kita.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56). sumber

Yaa Allah kami memohon kepadaMu
doa yang telah diajarkan RasulMu
Tolonglah kami dalam mengingatMu
Bersyukur padaMu
beribadah dengan baik untukMu


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...