Untuk Direnungkan

....Apabila beliau sampai pada ayat yang mengandung tasbih, beliau bertasbih. Apabila sampai pada ayat yang mengandung permintaan, beliau meminta (berdoa). Dan apabila sampai pada ayat yang mengandung perlindungan, beliau berta'awwudz (memohon perlindungan).(Riwayat Imam Muslim di dalam kitab Shohihnya) Hadits dari sahabat Hudzaifah ibnu Yaman. Dari Kitab Al Adzkar Imam Nawawi Rohimahulloh. Dalam subbab "Hal yang harus dilakukan setelah membaca ayat rahmat dan ayat azab"

Sunday, April 8, 2012

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (7)

Halal Food in China

Lanzhou Hand-pulled noodlesIn Chinese, halal is called Qingzhen Cai (清真菜). Hahal food is easy to find in most major cities in China given the large Muslim population in China. Small Muslim restaurants and food stalls are also widely available in cities or towns because of the number of Muslim migrants from western China. Muslim restaurants in China are usually run by Muslim migrants, and offer cheap halal food given the greater prevalence of these meats in the cuisine of western Chinese regions.
Chinese halal food appeared over 1,000 years ago during the Tang Dynasty when Islam was introduced to China. Arabic businessmen, travelers and missionaries traveled to China along the ancient Silk Road, and settled in places like Xian, Kaifeng, Guangzhou, Quanzhou, Yangzhou and Hangzhou. These Arabic people were the ancestors of today’s Hui people in China. Chinese hahal food developed, and more dishes were created during the Yuan Dynasty when the Hui ethnic minority was formed.
Chinese halal food blendes the original Middle East flavors with traditional Chinese dishes, creating its own style. Wheat food and products are eaten more frequently than rice, and various dishes and snacks are made from wheat flour. Sweet flavors take an important role, probably related to Arabian Muslims' preference for a sweet taste. Beef and mutton are also widely eaten.

Famous Halal Dishes

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (6)

Muslim China Bangun Industri Halal



Muslim China terus membangun dan memperkokoh eksistensinya dengan mengembangkan industri halal untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim di negaranya, dan ekspor ke negara-negara Muslim lainnya.
“Sudah lebih dari 10.000 pabrik, restoran makanan dan minuman yang menerima sertifikat halal,” kata Ketua Komisi Makanan Halal Ningxia, Wang Shengjun, di Yinchuan, ibukota propinsi Ningxia, ketika menerima para wartawan Indonesia dan Malaysia, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, Ningxia punya dua kawasan industri halal di Wuchong, salah satu kota di provinsi itu.
Nilai produk halal di Ningxia telah mencapai 50 juta yuan atau senilai Rp70 miliar.
Ningxia adalah provinsi di China yang mendapatkan otonomi sejak tahun 1958 karena etnis Hui identik dengan Muslim dan merupakan mayoritas dari 35 etnis China lainnya yang hidup di Ningxia.
“Dari 6,3 juta warga yang tinggal di Ningxia, 2,25 juta atau 38 persen merupakan etnis Hui yang Muslim, sisanya adalah etnis Han, dan etnis China lainnya,” kata Wang Shengjun.
Industri halal Ningxia terus melebarkan sayapnya ke pasar domestik, bahkan penerbangan dari Beijing ke Urumqi, atau Beijing ke Yinchuan, ibu kota Ningxia, makanan di pesawat semuanya sudah berlabel halal.

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (5)

Muslim Hui Cina Kini Punya TK Formal

Komunitas Muslim terbesar China, berada di barat laut dan merupakan wilayah otonomi Ningxia Hui, akhirnya memiliki lembaga pendidikan formal untuk anak-anak usia prasekolah. “mereka menargetkan hingga 2020, sebanyak 95 persen anak-anak di bawah usia 6 tahun mengenyam pendidikan TK,” tulis Associated Press melaporkan.
Sebelumnya, anak-anak Muslim baru bisa bersekolah setelah berusia di atas 6 tahun.
Pemerintah setempat, kini mempromosikan pendidikan berkualitas untuk anak-anak prasekolah usia 3-6 dan meningkatkan tingkat kehadiran anak usia prasekolah dari 50,9 persen di tahun 2010 menjadi 95 persen dalam 10 tahun, sesuai dengan rencana pemerintah daerah mengenai perkembangan anak-anak untuk periode 2011-2020.
Mulai tahun ini, taman kanak-kanak akan didirikan di wilayah komunitas Muslim, khususnya di pedesaan, untuk membuat pendidikan prasekolah diakses dan terjangkau bagi keluarga-keluarga Muslim miskin.
Lembaga pendidikan prasekolah akan tersedia di setiap desa, dan pemerintah daerah akan membiayai pendidikan TK untuk anak yatim, orang cacat, dan anak-anak dari keluarga yang membutuhkan. (Associated Press/Republika).*

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (4)

Pemerintah Cina Akan Dirikan Masjid di Seluruh Provinsi


Pemerintah Cina berencana membangun masjid di seluruh negeri sebagai wujud nyata memenuhi tuntutan  20 juta warga Muslim. Menurut seorang pejabat senior State Administration for Religious Affairs (SARA), sebelumnya warga Muslim Cina terkonsentrasi di daerah tertentu. Namun, seiring kemajuan ekonomi dan kebutuhan mencari pekerjaan dan mata pencaharian, mereka menyebar ke seantero Cina.
Sejumlah besar Muslim bermigrasi ke kota-kota sejak tahun 1978 yang mengarah ke permintaan untuk sarana ibadah, terutama masjid. “Mereka juga membutuhkan tanah pemakaman khusus,” kata Wakil Direktur Departemen Islam SARA, Ma Jin, seperti dikutip China Daily.
Tahun 2008, sekitar tiga juta Muslim, atau lebih dari 10 persen dari total populasi Muslim negara itu, telah bermigrasi. Menurut Laporan Tahunan Religions China  tahun 2009, mereka berpindah dari daerah perdesaan di provinsi tradisional Muslim di bagian barat ke kota-kota pesisir. Lebih dari 75 persen dari migran Muslim meninggalkan kampung halaman mereka dengan harapan memperoleh penghidupan yang lebih baik.
Cina memiliki populasi sekitar 20 juta Muslim yang sebagian besar berada di dua wilayah, Xinjiang dan Gansu. Komunitas Hui Muslim yang populasinya berjumlah 10 juta orang ada di kota Linxia, Gansu, dan 10 juta lainnya yang merupakan Muslim Uighur asal Turki berada di propinsi Xinjiang.
Beberapa provinsi pesisir, khususnya tiga besar dari segi populasi Muslim migran, Guangdong, Zhejiang dan Fujian, tidak siap untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan sarana ibadah. Guangzhou, ibukota provinsi Guangdong, hanya memiliki empat masjid untuk melayani sekitar 9.800 warga Muslim permanen dan lain 25 ribu hingga 40 ribu warga Muslim pendatang.
Pembangunan masjid terakhir, dengan kapasitas sekitar 5.000 orang dan terletak di dekat makam Muslim Sages telah selesai tepat di depan lokasi Asian Games yang dibuka pada awal November di Guangzhou.
Ma mengatakan, beberapa Muslim melakukan ibadah mereka di luar masjid, terutama saat Shalat Jumat,  yang menyebabkan kemacetan lalu lintas dan kerap menimbulkan kesalahpahaman antara Muslim dan orang lain.
Yiwu, sebuah kota di provinsi Zhejiang terkenal dengan perdagangan komoditas kecil, tiap tahun didatangi penduduk musiman 5.000 orang dari Timur Tengah. “Ini telah mengubah bangunan pabrik menjadi  masjid sementara untuk kaum Muslimin,” kata Ma.
Dia mengatakan, pemerintah di semua tingkat telah mengalokasikan setidaknya  11 juta dolar AS untuk membangun masjid baru dan memperbaiki yang bobrok selama 10 tahun terakhir. (China Daily/Republika/ddhongkong.org).*

Jumlah Muslim Rusia Terus Meningkat



 
Dalam 15 tahun ini perkembangan Islam di Rusia terus meningkat, sekarang ini jumlah penduduk Islam di Rusia mencapai 24 juta orang (19 persen) dari 148 juta penduduk Rusia.
Perkembangan Islam ini ditandai dengan adanya 8.700 mesjid, 90 perguruan tinggi Islam dan 300 madrasah.
Itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Hamid Awaluddin dalam jumpa pers bersama dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat, di Jakarta, Rabu. “Hubungan pemerintah Indonesia dengan komunitas Islam Rusia dua tahun terakhir ini sangat dekat,” tambah mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini.
Itulah sebab, lanjut Hamid, Dewan Mufti (Ulama) Rusia, baik dewan mufti tingkat provinsi maupun nasional selalu meminta ‘advise’ (saran) dalam beberapa hal kepada pemerintah Indonesia seperti, manajemen haji, pembangunan sistem perbankan Islam seperti Bank Syariah.
“Sebentar lagi mereka (mufti) akan meminta pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan meminta manajemen pengumpulan zakatr fitrah. Karena mereka menilai Indonesia adalah negara yang jumlah penduduk Islam terbesar di dunia,” papar dia.
Ia mengatakn komunitas Islam Rusia melalui Kedutaan Besar RI di Moskow meminta agar mensuplai makanan halal dari Indonesia. “Komunistas Islam Rusia khususnya di Kazan sekarang ini sudah memiliki halal food yang mendistribusikan makanan halal ke negara-negara Islam Asia Tengah,” papar dia. [hidayatullah.com/ddhongkong.org]

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (3)

Jumlah Muslim di China terus Meningkat



Populasi Muslim di China diperkirakan terus naik. Kini ada sekitar 22 juta muslim di China. Setengah dari muslim China berasal dari kelompok etnis Hui. Sisanya berasal dari kelompok etnis yang berbeda di wilayah barat laut China, Xinjiang dan Ningxia.
Di malam hari, sekitar 300-an pria dan wanita berkumpul di Masjid Beijing Niujie untuk melaksanakan salat tarawih.
Bulan Mei lalu, pemerintah China berjanji membangun masjid di seluruh negeri sebagai wujud nyata memenuhi tuntutan 20-an juta warga Muslim di negeri itu.
Menurut seorang pejabat senior State Administration for Religious Affairs (SARA), sebelumnya warga Muslim Cina terkonsentrasi di daerah tertentu. Namun, seiring kemajuan ekonomi dan kebutuhan mencari pekerjaan dan mata pencaharian, mereka menyebar ke seantero Cina.
Sejumlah besar Muslim bermigrasi ke kota-kota sejak tahun 1978. Selain perlu lebih banyak rumah ibadah, “Mereka juga membutuhkan tanah pemakaman khusus,” kata Wakil Direktur Departemen Islam SARA, Ma Jin, seperti dikutip China Daily milik pemerintah.
Cina termasuk bangsa di luar Arab yang mengenal Islam lebih awal. Ajaran Islam pertama kali tiba di China pada sekitar tahun 615 M.
Disebutkan dalam berbagai literatur sejarah, Khalifah Utsman bin Affan yang menugaskan Sa’ad bin Abi Waqqash untuk membawa ajaran Islam ke daratan Cina. Bahkan beberapa meyakini  Sa’ad meninggal dunia di Cina pada tahun 635 M, dan kuburannya dikenal sebagai Geys’ Mazars.
Dia datang pada masa kekaisaran Yung Wei dari Dinasti Tang. Kaisar ini  kemudian memerintahkan pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Kanton, yang merupakan masjid pertama di daratan Cina.
Ketika Dinasti Tang berkuasa, Cina tengah mencapai masa keemasan, sehingga dengan mudah ajaran Islam tersebar dan dikenal masyarakat Tiongkok. (MTVN/ROL).*

Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri Cina (2)

Naskah Al-Quran Kuno Ditemukan di Cina



Sebuah naskah kuno Al-Quran ditemukan di wilayah otonom Dongxiang provinsi Gansu dan salinan Al-Quran ini merupakan yang tertua ditemukan di Cina.
Menurut informasi dari media lokal, naskah kuno berupa salinan Al-Quran tersebut yang ditulis dalam bahasa Arab, terdiri dari 536 halaman dan menggunakan daun Samarkand yang dibawa ke Cina dari kota Samarkand di Uzbekistan.
Salinan Al-Quran yang tersimpan di masjid Dong Si, provinsi Qinghai barat laut Cina ini merupakan yang tertua di Cina berasal dari abad 8-13 masehi.
Banyak kelompok etnis yang memeluk agama Islam yang hidup di daerah barat laut Cina, yang meliputi provinsi Qinghai, Gansu, Ningxia dan wilayah Xinjiang. (Islamtoday/Eramuslim)

Nikmat Yang Terjaga

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ ﴿٣٦﴾ 

(36) Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...